Back StageNews

Coff Angkat Permasalahan Klise di Usia 20’an Lewat Single “Dimly Lit Lantern”

Band Ngak Ngik Rock, COFF, kembali mengeluarkan gaungnya melalui debut EP mereka “Dimly Lit Lantern” yang rilis pada 29 desember 2023. Pada EP ini, COFF lebih eksploratif dengan memasukkan unsur space rock dan middle east pada melodi gitar dan isian keyboard, tanpa melupakan nuansa late 60’s sebagai jangkar bermusik mereka. Secara garis besar, EP ini terinspirasi oleh band-band macam Pink Floyd, Velvet underground, The Beatles, The Who, sampai AKA (Band Indo Rock tahun 60/70an).

Istilah “Ngak Ngik Rock” sendiri muncul ketika kami sedang berkumpul pada pertengahan 2023 berbicara tentang musik 60’an dan hiruk pikuk politik Indonesia yang sebenarnya kami engga ngerti-ngerti amat. Pada momen itu tiba-tiba kami teringat istilah “Musik Ngak Ngik Ngok” yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno ketika melarang muda-mudi untuk tidak memainkan/mendengarkan musik asing karena khawatir terjadi penjajahan budaya pada masa itu. Kami pikir istilah itu asik juga dijadikan slogan baru COFF, sebagai grup musik “Ngak Ngik Rock”.

EP “Dimly Lit Lantern” dari Coff terdiri dari 5 lagu yang bercerita tentang permasalahan klise tentang kehidupan absurd di usia 20’an, namun dibalut dengan storyline yang linear :

CHAPTER 404:
● Tentang pencarian akan makna hidup yang sia-sia.
● Pergulatan dengan absurditas.
● Mempertanyakan eksistensi dan esensinya sebagai manusia.

ENDLESS STAIRCASE:
● Suatu fase jengah dengan kehidupan sehari-hari yang monoton.
● Suatu titik kita sadar, bahwa ada saatnya kita harus mendobrak batas dan hidup sepenuhnya.

SIR KENT:
● Tahap mengabaikan nilai-nilai dan norma yang selama ini kita anut.
● Pada akhirnya, dengan kebebasan yang dimiliki, tetap datang konsekuensi yang musti kita hadapi dan menjadi backfire buat kita sendiri (paradoks kebebasan).

ROTUNDUM:
● Dengan menjalani hidup pragmatis, kita berfikir bahwa semua hal-hal duniawi akan mudah didapatkan. Namun, kita malah terjebak dalam sistem selama bertahun-tahun bahkan sampai meninggal, dan tetap tidak merasa ‘fulfilled’ dengan hidupnya.

SARKEDELIK:
● Proses menerima bahwa hidup ini memang absurd, dan satu-satunya yang kita bisa lakukan adalah hidup dengan menikmati hal-hal yang terjadi sekarang (live the moment).

COFF dibentuk pada tahun 2016 dengan personil Alif Ezzam Mazaya (vokal utama, bass), Adhika Rudhi Prabowo (vokal, keyboard), Iommi Ghiffari Araya (gitar), dan Muhammad Rizky Fajar ‘Gempoy’ (drum). Pada akhir 2020, Rahadian Bahri menggantikan Gempoy. Coff telah merilis empat single; “Moonshine” pada 2018, “Stranded” pada 2019, “Chapter 404” pada 2022, dan “Endless Staircase” pada Juni 2023.

Pada Pertengahan 2023, Gilang Muhammad Perdana bergabung dan menggantikan Rahadian Bahri pada posisi drum, namun seluruh part drum dalam EP ini sepenuhnya masih diisi oleh Rahadian Bahri.

EP “Dimly Lit Lantern” sudah bisa didengarkan pada 29 Desember 2023 di seluruh platform streaming musik favorit lo.

GIGSSQUAD

GIGSSQUAD

GIGSCORNER.com adalah media online independen yang mengulas informasi seputar musik dan lifestyle di Indonesia