Eirene Lakukan Crowdfunding Untuk Pembuatan Album Perdananya
Untuk mendapatkan hasil terbaik, tentunya membutuhkan sebuah proses, seringkali, dalam menjalani sebuah proses, banyak kendala dan hal sulit yang harus dilalui. Termasuk untuk Eirene ketika menyiapkan materi untuk album perdananya kali ini.
Sejak pertengahan 2017 setelah merilis single perdana Epilog, band yang beranggotakan Boniex Noer (vokal), Faisalt (gitar/synth), dan Rian Sidik (bass) ini telah mencoba untuk mencicil materi lagu untuk direkam dalam album perdananya.
Sayangnya, karena kesibukan masing-masing personil dengan rutinitas pekerjaan, proses pengerjaan album nya yang bertajuk Eirene ini menjadi terdampak dan harus mundur dari target semula.
Memasuki awal 2018, mereka kembali merombak ulang jadwal rekaman dan workshop untuk mematangkan materi album.
Dalam sela-sela kesibukan pekerjaan para personil yang masih sangat luar biasa, mereka bertemu dengan pihak Kolase.com, sebuah website crowdfunding yang bergerak di bidang industri musik.
“Kerja sama dengan Kolase.com seperti membuka peluang untuk kami agar bisa merealisasikan album perdana. Sejujurnya, selain karena kesibukan individu personil, perihal budget untuk memproduksi album juga cukup besar,” ujar Rian, bassit Eirene.
Lewat Kolase.com, mereka sangat terbantu untuk persoalan dana, karena dari situlah mereka mengumpulkan biaya lewat sistem “patungan” alias crowdfunding dari orang-orang yang benar-benar menunggu karya Eirene. Karena mereka, Eirene bersemangat untuk bisa menyelesaikan album perdana.
Setelah bekerja sama dengan Kolase.com, mereka mulai melakukan sesi rekaman di beberapa studio rekaman yang berada di Jakarta, Bandung dan Bogor untuk mendalami workshop dan mematangkan materi.
Setelah materi sudah terkumpul dan dirasa cukup matang, mereka akhirnya melakukan sesi rekaman di Bogor, tepatnya di Deep Shite Records, studio di mana drummer kami, Orico, saat itu bekerja, dan melakukan banyak proses kreatif untuk Eirene serta Stereo Wall.
Banyak materi yang telah disiapkan menjadi lebih matang setelah digodok di Deep Shite Records, Bogor.
Begitu materi untuk album matang, mereka kembali mendapat tantangan untuk melakukan proses produksi paket boxset dan merchandise sebagai bagian dari rilisan yang dijanjikan di Kolase.com.
“Kami masih terlalu sibuk dengan kegiatan dan pekerjaan individu, selain itu ada beberapa masalah teknis dengan vendor tempat kami produksi, sehingga sempat ada keterlambatan. Untungnya sekarang semua paket album sudah diterima dan semua yang telah memesan merasa puas,” tutur Faisalt.
Cobaan untuk mereka ternyata masih berlanjut setelah album dirilis, mereka harus kehilangan Orico, drummer yang memberik kontribusi cukup besar untuk materi-materi yang ada di album perdana Eirene.
“Karena satu dan lain hal, Orico memutuskan untuk tidak bisa bekerja sama lagi dengan Eirene. Kami menghormati apapun keputusan Orico,” tutur Boniex.
“Meskipun berat, tetapi Eirene akan terus berjalan untuk mempromosikan album perdana Eirene ini,” tambah Faisalt.